Monday, 27 January 2014

Mengukur Blok Silinder


1.        Alat ukur yang di pakai adalah: vernier caliper, micrometer, micrometer stand, cylinder bore gauge.
2.        Bersihkan Blok Silinder yang akan di ukur beserta alat ukurnya
        
3.     Ukurlah diameter dalam silinder menggunakan vernier caliper, contoh hasil pengukuran dengan vernier caliper adalah 77, 14 mm
        
4.     Ambillah replacement rod yang sesuai dengan ukuran vernier caliper, dari table yang di baca pada cylinder bore gauge di dapat ukuran 75 – 78, maka replacement rot yang dipakai adalah A4
       
5.        Pasanglah replacement rod pada cylinder bore gauge
         
6.        Pasanglah dial indicator pada cylinder bore gauge
          
7.        Aturlah panjang replacement rod di dalam blok silinder
          
8.        Ukurlah panjang antara measuring point dengan replacement rod menggunakan micrometer, dari hasil pengukuran di dapat 77, 42
        
9.        Ukurlah diameter silinder posisi X bagian atas, tengah dan bawah
-          Posisi atas di dapat 27 garis x 0,01mm = 0,27 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,17 = 77, 15 mm
-          Posisi atas di dapat 29 garis x 0,01mm = 0,29 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,29 = 77, 13 mm
-          Posisi atas di dapat 31 garis x 0,01mm = 0,31 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,31 = 77, 11 mm
10.     Setelah selesai alat ukur di bersihkan dan di beri vaselin putih, kemudian letakkan pada tempatnya.


Sumber: http://cuwal.wordpress.com

DIY: Cara Cek dan Bersihkan PCV Valve

Apa itu PCV Valve ?
Dari singkatan :
PCV = Positive Crankcase Ventilation
Valve = katup
Crankcase = Blok mesin yang isinya jeroan mesin termasuk piston, crankshaft, connecting road, oli dsb


Gampangnya PCV Valve adalah katub untuk ventilasi Blok Mesin.
PCV Valve berupa One Way Valve atau Katub searah. Maksud dari Searah adalah flow / aliran hanya bisa bergerak ke satu arah, yaitu dari Blok Mesin ke Luar dan tidak bisa dari Luar ke Blok Mesin.

Kenapa Perlu Ventilasi ?
Sewaktu terjadi proses pembakaran BBM di ruang bakar (combution chamber) ada sejumlah kecil campuran BBM dan gas hasil pembakaran yang menerobos masuk melalui celah ring piston menuju ke Crankcase (Blok Mesin). Bila dibiarkan maka tekanan di dalam blok mesin akan bertambah, dan tekanan ini bila dibiarkan dapat membuat oli rembes keluar melalui seal-seal blok mesin; dari segi "gas" yang menerobos juga dapat merusak / menurunkan kualitas oli yang ada. Karenanya "gas" ini dialirkan keluar dari Blok Mesin.
Kemana dialirkan ?
Awal mulanya langsung dibuang ke alam bebas, tetapi cara ini berarti mencemari udara. Kebanyakan mobil-mobil saat ini mengalirkan kembali "gas" tersebut ke intake manifold yang selanjutnya dialirkan ke ruang bakar. "Gas" yang dialirkan ini juga membawa uap oli, sehingga dapat mengotori intake manifold termasuk juga PCV Valvenya juga. Beberapa orang melakukan modifikasi dengan menambahkan Oil Catch Can yang fungsinya menangkap uap oli tersebut sehingga gas yang dialirkan kembali ke intake manifold terbebas dari uap oli.

Kenapa perlu dicek dan dibersihkan ?
Nah seperti saya jelaskan di atas kalau PCV Valve ini dapat kotor oleh uap oli dan bahkan bisa membuatnya mampat, maka perlu dibersihkan juga. Karena jika PCV Valve ini sampai buntu sama sekali atau rusak, artinya Blok Mesin tanpa ventilasi. Efek berikutnya, balik lagi ke penjelasan pertanyaan "Kenapa Perlu Ventilasi". Selain kotor, PCV Valve dapat saja rusak, misal selalu menutup yang artinya sama saja buntu, atau selalu membuka yang artinya aliran udara luar justru masuk ke blok mesin; padahal seharusnya hanya mengeluarkan tekanan/gas dari blok mesin keluar.

Dimana letaknya ?
Biasanya melekat pada head cover. Untuk Aerio / Next G silahkan buka dulu cover plastik mesin, sehingga mesin tampak seperti pada foto di bawah ini, perhatikan lingkaran merah pada foto yang menunjukkan PCV Valve sedang menempel pada blok mesin.



Tinggal tarik ke arah belakang untuk melepaskannya dari blok mesin. Untuk melepasnya dari selang karet tinggal buka klip pakai tang dan tarik. Berikut adalah foto PCV Valve yang terlepas, maaf saya ambil foto PCV Valve lain dari internet karena tidak punya foto PCV aerio yang terlepas :D, di sini warnanya hitam, sedangkan di foto atas berwarna abu-abu, tapi keduanya adalah sama.

Cara cek (dan bersihkan) :
1. Buka Cover Plastik Mesin.
2. Cabut PCV Valve
3. Nyalakan mesin pada posisi idle
4. Letakkan jari pada "Crankcase end" untuk mengecek ke-vacuuman, rasakan sedotan mesin di jari. Kalau kurang terasa vacuum, mungkin perlu dibersihkan atau bahkan perlu diganti



5. Matikan mesin, dan kocok valve (bisa dengan melepasnya dari selang atau tidak, pilih yang paling nyaman). Sewaktu mengocok valve rasakan adanya bunyi berderak (rattle) di dalam valve tersebut yang menandakan katup didalamnya terbuka dan tertutup. Bila tidak berderak (rattle) kemungkinan PCV Valve tersebut perlu diganti.
 


6. Untuk membersihkan cukup semprot dengan carburator cleaner atau cairan pembersih lainnya, bisa juga semprotkan sedikit saja penetran/pelumas macam WD-40 untuk  memperlancar buka tutupnya katup. Semprot sambil kocok-kocok. Pasang kembali dan coba test ulang.


sumber : http://otodiy.blogspot.com